Assalamu’alaikum
warahmatullahi wabarakatuh
Hai.
Mau berbagi material safety data sheet nih. Sebelumnya kalian tau ga nih apa
itu MSDS (Material Safety Data Sheet)?
MSDS
adalah kependekan dari material safety data sheet yang memuat informasi
mengenai sifat-sifat zat kimia, hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengunaan
zat kimia, pertolongan apabila terjadi kecelakaan, penanganan zat yang
berbahaya.
Jadi
sudah tau kan kalo MSDS itu sangat penting sekali untuk keselamatan kita di
dalam laboratorium. Data dari MSDS sangat penting dalam penyimpanan,
penanganan, pemakaian, pembuangan zat kimia. Data MSDS merupakan protokol
standar keamanan dan keselamatan kerja.
Apa
saja sih isi dari MSDS sendiri? MSDS berisi informasi mengenai sifat-sifat
fisik maupun sifat kimia dari suatu zat mulai dari penyimpanan, penanganan,
pemakaian, pembuangan zat kimia, dampak bagi lingkungan dll.
MSDS
merupakan protokol keselamatan dan keaman kerja, digunakan secara luas didalam
laboratorium, industri, serta pihak-pihak yang bekerja dengan zat-zat kimia.
Bahan
kimia berbahaya atau B3 dengan mudah dapat kita temukan di pabrik kimia.
Diperlukan tindakan pengendalian yang tepat agar bahan kimia B3 tidak
membahayakan kita sebagai tenaga kerja, peralatan/instalasi dan tentu tidak
menimbulkan pencemaran lingkungan.
Di
Indonesia, pemerintah telah mengeluarkan peraturan yang berkenaan dengan
pengendalian bahan kimia B3, melalui Keputusan Menteri Tenaga Kerja No.
KEP-187/MEN/1999, yaitu tentang Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya di Tempat Kerja.
Menurut
Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. KEP-187/MEN/1999, pada Bab 1 Pasal 1, bahan
kimia B3 adalah bahan kimia dalam bentuk tunggal atau campuran yang berdasarkan
sifat kimia atau fisika dan atau toksikologi berbahaya terhadap tenaga kerja,
instalasi dan lingkungan.
Salah
satu upaya untuk mencegah atau mengurangi resiko akibat penggunaan bahan kimia
B3 adalah dengan memahami Lembar Keselamatan Bahan atau MSDS (Material Safety
Data Sheet) bahan kimia B3 tersebut. MSDS merupakan salah satu bentuk pengendalian
resiko berkaitan dengan bahan kimia B3.
Paling
tidak ada 8 informasi penting yang termuat dalam sebuah dokumen MSDS. Informasi
tersebut meliputi:
1.
Identifikasi bahan (Material
Identification)
2.
Komposisi bahan berbahaya (Hazardous
Ingredients)
3.
Sifat fisika dan kimia (Physical and
Chemical Characteristics)
4.
Data potensi bahaya kebakaran dan
ledakan (Fire and Explosion Hazard Data)
5.
Data potensi bahaya terhadap kesehatan
(Health Hazard Data)
6.
Data reaktifitas (Reactivity Data)
7.
Prosedur safety penanganan, tumpahan,
kebocoran dan limbah (Precaution for Safety Handling and Use)
8.
Tindakan pengendalian untuk mengurangi
bahaya (Control Measures)
Misalnya
:
Produksi
hidrogen termokimia I-S yangmelibatkan reaksi bunsen saat ini belum
dilaksanakan di Indonesia, tetapi masih dalam kajian dan eksperimen
dilaboratorium. Dengan demikian, tingkat resiko tersebut belum diketahui. Oleh
karena itu diperlukan pemahamandan kesadaran terhadap resiko di laboratorium.
Untuk memperoleh pemahaman dan kesadaran terhadap resiko dilaboratorium
tersebut, sebuah dokumen yang memuat data mengenai sifat dan karakter material,
yang di sebutMaterial Safety Data Sheet (MSDS) diperlukan. MSDS merupakan
dokumen mengenai pengenalan umum, sifatbahan, cara penanganan, penyimpanan,
pemindahan dan pengelolaan limbah buangan bahan kimia. Padamakalah ini
diuraikan tentang pengertian dan evaluasi MSDS terhadap bahan-bahan yang
diperlukan pada reaksibunsen yaitu iodine (I2), HI ,H2SO4 dan SO2. Dengan MSDS,
sifat dan karakter bahan kimia yang digunakanpada reaksi bunsen yang merupakan
bahan tidak mudah meledak, tidak mudah terbakar akan tetapi bersifatkorosif dan
reaktif terhadap logam tersebut diketahui. Dengan demikian, perlu perlakuan
spesifik terhadap bahankimia tersebut yang termasuk bahan berbahaya dan
beracun. Pengetahuan, pemahaman dan implementasiterhadap MSDS dapat menjamin
keselamatan dan kesehatan kerja di laboratorium.
Posting Komentar