Pancasila Sebagai Sistem Filsafat

A.   Pengertian Filsafat
Pengertian menurut arti katanya, kata filsafat dalam Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Yunani “Philosophia” terdiri dari kata Phile artinya Cinta dan Sophia artinya Kebijaksanaan. Filsafat berarti Cinta Kebijaksanaan, cinta artinya hasrat yang besar atau yang berkobar-kobar atau yang sungguh-sungguh. Kebijaksanaan artinya Kebenaran sejati atau kebenaran yang sesungguhnya. Filsafat berarti hasrat atau keinginan yang sungguh-sungguh akan kebenaran sejati.

B.    Pengertian Filsafat Pancasila
Pancasila sebagai filsafat mengandung pandangan, nilai, dan pemikiran yang dapat menjadi substansi dan isi pembentukan ideologi Pancasila. Filsafat Pancasila dapat didefinisikan secara ringkas sebagai refleksi kritis dan rasional tentang Pancasila sebagai dasar negara dan kenyataan budaya bangsa, dengan tujuan untuk mendapatkan pokok-pokok pengertiannya yang mendasar dan menyeluruh. Pancasila dikatakan sebagai filsafat, karena Pancasila merupakan hasil permenungan jiwa yang mendalam yang dilakukan oleh the faounding father kita, yang dituangkan dalam suatu sistem (Ruslan Abdul Gani). Filsafat Pancasila memberi pengetahuan dan pengertian ilmiah yaitu tentang hakikat dari Pancasila (Notonagoro).

C.    Pancasila Sebagai Sistem Filsafat
1.    Pengertian “Sistem”
     “Sistem” memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a.    Suatu kesatuan bagian-bagian/unsur/elemen/komponen,
b.    Bagian-bagian tersebut mempunyai fungsi sendiri-sendiri,
c.     Saling berhubungan dan saling ketergantungan,
d.    Keseluruhannya dimaksudkan untuk mencapai tujuan tertentu (tujuan sistem),
e.    Terjadi dalam suatu lingkungan yang kompleks (Shore & Voich, 1974).

2.    Pancasila sebagai suatu “SISTEM”:
a.    Pancasila merupakan kesatuan bagian-bagian (yaitu sila-sila pancasila),
b.    Tiap sila pancasila mempunyai fungsi sendiri-sendiri,
c.     Tiap sila pancasila tidak dapat berdiri sendiri dan tidak saling bertentangan,
d.    Keseluruhan sila pancasila merupakan suatu kesatuan yang sistematis (majemuk tunggal).

3.    Ciri sistem Filsafat Pancasila itu antara lain:
a.    Sila-sila Pancasila merupakan satu-kesatuan sistem yang bulat dan utuh. Dengan kata lain, apabila tidak bulat dan utuh atau satu sila dengan sila lainnya terpisah-pisah maka itu bukan Pancasila.
b.    Susunan Pancasila dengan suatu sistem yang bulat dan utuh itu dapat digambarkan sebagai berikut:
·      Sila 1, meliputi, mendasari dan menjiwai sila 2,3,4 dan 5;
·      Sila 2, diliputi, didasari, dijiwai sila 1, dan mendasari dan menjiwai sila 3, 4 dan 5;
·      Sila 3, diliputi, didasari, dijiwai sila 1, 2, dan mendasari dan menjiwai sila 4, 5;
·      Sila 4, diliputi, didasari, dijiwai sila 1,2,3, dan mendasari dan menjiwai sila 5;
·      Sila 5, diliputi, didasari, dijiwai sila 1,2,3,4.

4.    Inti sila-sila Pancasila meliputi:
a.    Tuhan, yaitu sebagai kausa prima.
b.    Manusia, yaitu makhluk individu dan makhluk sosial.
c.     Satu, yaitu kesatuan memiliki kepribadian sendiri.
d.    Rakyat, yaitu unsur mutlak negara, harus bekerja sama dan gotong Royong.
e.    Adil, yaitu memberi keadilan kepada diri sendiri dan orang lain yang menjadi haknya.


DAFTAR PUSTAKA

Notonagoro. 1975. Pancasila Dasar Filsafat Negara RI I.II.III 

K.Wantjik, Saleh. 1978. Kitab Kumpulan Peraturan Perundang RI, Jakarta: PT. Gramedia. 

Kartohadiprojo, Soediman. 1970. Beberapa Pikiran Sekitar Pancasila, Bandung. Alumni. 

Darmodiharjo, Darji. 1978. Pokok-pokok Filsafat Hukum, Jakarta: PT. Gramedia. 

Driyarkara, SJN., 1978, Percikan Filsafat, Jakarta: PT. Pembangunan. 

Frondizi, Risieri. 1963. What Is Value?. New York: Open Court Publising Company. 

Kaelan. 2002. Pendidikan Pancasila. Yogyakarta: Paradigma. 

Kaelan. 2002. Filsafat Pancasila Pandangan Hidup Bangsa. Yogyakarta: Paradigma. 

Kodhi, S.A., dan Soejadi, R. 1994. Filsafat, Ideologi,dan Wawasan Bangsa Indonesia. 
Yogyakarta: Penerbit Universitas Atma Jaya. 

Nasution, Harun. 1970. Filsafat Agama. Jakarta: Bulan Bintang 137. 

Notonagoro. 1974. Pancasila Dasar Filsafat Negara. Jakarta: Cetakan Ke-4, Pantjuran 
Tudjuh. 

Poespowardoyo, Soenaryo. 1989. Filsafat Pancasila. Jakarta: Gramedia 

Sumargono, Suyono, Tanpa Tahun. Ideologi Pancasila sebagai penjelmaan Filsafat 
Pancasila dan Pelaksanaannya dalam Masyarakat Kita Dewasa Ini, Makalah 
Seminar di Fakultas Filsafat UGM, Yogyakarta.

Posting Komentar