Senin, 22 Mei 2017
Gedung Dewi
Sartika Lantai 8
Universitas Negeri
Jakarta
Hari ini adalah pertemuan ke 10. Pada hari ini kami mendengarkan materi tentang filsafat. Filsafat berasal dari
kata sofia atau menintai kebijakan. Kemudian muncul pertanyaan apakah filsafat masih
dibutuhkan? Jawabannya masih, karena masih banyak hal yang tidak bisa dijawab dengan
hukum pro. Kemudian Pak Abdul Rahman bertanya apakah kalian percaya dengan adanya
Tuhan? Beberapa mahasiswa menjawab percaya dengan alasan yang bermacam-macam, ada
yang karena sudah dijelaskan dalam al qur’an, ada yang jawab karena saya islam keturunan,
ada yang jawab karena kita diciptakan pasti ada yang menciptakan dll.
Kemudian Pak Abdul rahman menjelaskan bahwa tuhan itu
adalah kebenaran, asal muasal kita, dan sumber pengetahuan. Dari sekian filsuf ada
yang mengatakan tuhan ada:
1. Tuhan menciptakan malaikat untuk tunduk sepenuhnya kepadaNya. Tuhan ingin
hal baru, maka diciptakan manusia. Mengapa dalam kehidupan manusia ada
kesedihan dan kemlaratan, karena tuhan tidak ingin menjadikan manusia seperti robot.
Tuhan ingin manusia berfikir, berkembang, dan menghadapi kehidupan.
2. Tuhan tidak bisa bim salabim. Tuhan ciptakan kesedihan agar manusia berfikir,
manusia condong tidak mau berfikir kecuali dalam kesusahan.
“Sesuatu yang difikirkan secara mendalam membuat kita terdiam. Jika dipikir
secara mendalam lagi kita akan membawa seseorang pada kebenaran”
“Sejauh yang kita ketahui pasti ada yang kita tidak tau juga”
Pancasila sebagai filsafat
Panasila dalam arti filsafat
Digunakan sebagai objek
Digunakan sebagai subyek
Pancasila itu
1. Sila 1-5 sebagai panduan
2. Secara ilmu pengetahuan pancasila adalah konsep bisa dikaji
3. Pancasila merupakan sistem filsafat karena tidak boleh diubah
4. Sila pada pancasila tidak boleh dibolak balik
5. Pancasila cukup mempersatukan Indonesia sampe sekarang
Jadi wajar jika Pancasila tidak digunakan lagi itu menimbulkan kehebohan
1. Orang beragama tidak dihargai lagi
2. Keadilan sekarang sudah tidak ada
Posting Komentar